Pendakian Gunung Cikuray via Bayongbong

Perjalanan kali ini terjadi karena sebuah kegagalan, Haha..

Oke deh, saya ceritakan.

Pada awalnya, saya dan teman saya dari Bandung memiliki rencana untuk mendaki Gunung Sagara, yang pada saat itu sedang viral-viralnya dibicarakan. Gunung Sagara ini letaknya ada di Kabupaten Garut.

Berhubung informasi yang didapat masih samar-samar, apakah gunung sagara sudah dibuka atau tidak, karena pada saat itu masih dalam kondisi pandemic. Kami tetap memutuskan untuk pergi kesana dengan informasi yang seadanya. Berpikir bahwa “ah masalah buka atau tidak, kita coba dulu aja deh kesana.” Sebenarnya kami sudah mempunyai alternatif gunung yang akan didaki, jika sagara tutup.

Dan memang benar, ketika kami datang di basecamp gunung sagara, katanya masih ditutup, dan belum bisa dipastikan kapan akan dibuka kembali. Saat itu ekspresi kami sedikit kecewa, tak apa, sejenak kami berdiskusi untuk gunung alternative selain gunung sagara. Kandidatnya antara lain: gunung putri, karacay valley dan gunung cikuray via bayongbong.

Setelah perdebatan yang lumayan panjang yang kami lakukan, akhirnya mufakat dari seluruh tim bahwa kami akan mendaki Gunung Cikuray via Bayongbong. Meski beberapa orang, termasuk saya masih ragu juga untuk naik ke gunung cikuray lagi, karena trek dan intensitas yang sangat lumayan pasti akan lebih menguras tenaga.  Iya lagi, karena sebelumnya pun sebagian dari kami sudah mendaki Gunung Cikuray via pemancar. Konon katanya jalur bayongbong ini adalah jalur yang paling panjang dan melelahkan juga. Memang tidak ada pilihan lain. Namun, sebelum kami mencoba tuk mendakinya, tujuan pertama kala itu menuju rumah teman dari salah seorang tim kami di daerah Bayongbong. Rumahnya dekat dengan jalur pendakian gunung cikuray.

Sekitar pukul 12 siang, kami sampai di rumah teman kami yang di daerah Bayongbong. Terlebih dahulu, kami semua bergegas untuk menyiapkan barang bawaan dan peralatan yang akan dibawa. Mengecek satu persatu logistik dan memastikan kembali peralatan yang kita butuhkan saat pendakian menuju puncak gunung cikuray. 

Awal Pendakian

Saat itu jumlah anggota tim kami yaitu bertujuh, diantaranya 2 perempuan dan 5 laki-laki, termasuk teman kami yang dari bayongbong, dan ia yang lebih mengetahui trek pendakiannya.

Kami mulai berangkat pada pukul 13.30 WIB.

Bayongbong
Pemandangan sebelum pos 1

Kami rasa, cuaca saat itu sedang tidak terlihat baik, meski di bawah kelihatan cerah, namun ketika kami melihat ke atas gunung cikuray, itu di sana terlihat gelap dan mungkin sudah hujan. Kami berusaha untuk tetap optimis, dan mencoba untuk terus positif pada keadaan. Berdoa dan mudah-mudahan, pendakian akan berjalan baik-baik saja.

Cikuray via bayongbong
Perjalanan dari pos 1 ke pos 2

Saat itu target kami, berkemah di puncaknya gunung cikuray. Entah bisa sampai kapan kami di puncaknya, entahlah, gimana nanti saat di perjalanan.

Sebelum sampai di Pos 2, kabut-kabut mulai menyelimuti jalur pendakian dan kami pun merasa kelelahan. Hujan pun mulai turun saat itu. Sejanak kami beristirahat di pos 2.

Dan yang perlu kalian tau, kami sampai di pos 2 itu jam setengah 6 sore. Saat itu hari mulai akan gelap. Lampu-lampu kota pun mulai sedikit terlihat dari atas sini, walaupun sedikit terhalang oleh kabut yang mulai kian menebal. Saya sudah merasa lelah banget saat itu, mungkin karena kurang asupan juga. Kebetulan, teman saya membawa roti, dan akhirnya saya menyantap sejenak.

Antara pos 1 ke pos 2

Lalu setelah beberapa menit kami beristirahat, lalu kami melanjutkan pendakian.

Perjuangan Menuju Puncak Gunung Cikuray via Bayongbong

Hujan terus saja turun membasahi tas dan badan kami. Bukannya semakin malam semakin reda, namun kali ini, hujan turun begitu derasnya. Yaaaa… kami begitu memaksakan saat itu. Kondisi badan yang pas-pasan dan mungkin ini sedikit modal nekat juga. Apapun itu, secara peralahan kami harus terus melanjutkan perjalanan dan mendirikan tenda di puncak gunung cikuray, entah sampai jam berapa kita sampai, kami mencobanya terlebih dahulu.

Antara pukul 8 – pukul 10 malam.

Beberapa pos sudah kami lewati, dengan air yang bercucuran dari langit membasahi semua pakaian yang kami pakai. Dingin, dan rasanya pasrah aja gituhh. Namun dari kami saling menguatkan, dan saling memberikan semangatt agar sampai ke puncak dengan selamat. Memang terkesan memaksakan sih, haha…

Irama berjalan pun kami imbangi dengan rasa lelah kami. Setelah beberapa menit kami berusaha menguatkan diri…

Dan akhirnya, tepat pada pukul 23 berapa yaaa saya lupa, kami sampai di puncak gunung cikuray.

Kami kira, di puncak gunung cikuray saat itu tidak begitu ramai. Oh ternyata… ketika kami sampai dan lihat lokasi sekitar, itu sudah lumayan padat. Awalnya kami bingung mau mendirikan tenda dimana, karena tempatnya sudah banyak yang terisi, ditambah tekstur tanah yang lumayan rata pun sudah banyak terisi oleh tenda pendaki lain yang lebih dulu sampai.

Setelah beberapa menit kita berkeliling untuk mencari tempat untuk mendirikan tenda, salah satu teman kami menemukan tempat yang lumayan muat juga untuk 1 tenda besar. Kami sebenernya membawa dua tenda, namun karena hujan yang masih mengguyur badan ini, kami semua kedinginan dan tak tahan begitu lama. Badan pun sudah lelah, sepertinya butuh penghangatan.

Kondisi di Puncak

Yaa dengan kondisi badan yang tidak membaik, kami hanya mampu mendirikan satu tenda yang berukuran besar, dengan tenda yang berkapasitas 5-6 orang. Meskipun demikian, ada 2 orang yang tidur di halaman tenda, dengan memakai flysheet sebagai matras, haha. Namun hujan kala itu cukup deras, dan ada beberapa bagian yang membasai bagian dalam tenda.

Satu persatu kami mengganti pakaian kami yang basah, karena tidak tahan dengan dinginnya malam saat itu.

Lalu setelah semuanya selesai mengganti pakaiannya, kami semua berkumpul di dalam tenda, mulai memasak air dan menghangatkan tubuh dengan memakai sleeping bag. Namun dari kami, sleeping bag pun ikut kebasahan, dan sepertinya tas kami pun semuanya basah, hahaa…

Kami makan-makan sejenak saat itu, meskipun kita tahu, waktu sudah menunjukan pukul 1 dini hari. Mungkin sudah saatnya kita harus beristirahat. Meski harus sedikit berdesak-desakan, hahaa.. tapi gpp lah hangatt.

Keesokan harinya…

Puncak Gunung Cikuray

Pagi hari di puncak cikuray

Matahari terbit dengan indahnya… terlihat samudera awan yang terhampar indah dari depan tenda di atas puncak Gunung Cikuray. Seketika, sedikit terbayar sudahh dengan pemberian yang Allah berikan saat itu. Kami sejenak menikmati hamparan pemandangan di puncak gunung cikuray.

Gunung Cikuray
Puncak Gunung Cikuray
Lautan awan gunung cikuray
Lautan awan gunung cikuray

Sebelum pulang, kami semua mengeringkan peralatan dan pakaian kami yang basah karena hujan malam tadi, beruntungnya cuaca pagi ini sangat cerahhh sekali.

Potret Perjalanan Gunung Cikuray via Bayongbong

Lalu kami pun pulang turun dari puncak sekitar pukul 1 siang. Terlihat sudah, cuaca mulai akan berubah kembali, dan kemungkinan akan turun hujan lagi.

Puncak Gn. Cikuray, Garut
Tim ekspedisi dadakan, haha

Perjalanan puncak cikuray saat itu, sangat menambahkan pengalaman dan pengetahuan yang harus kami pelajari lagi tentang mendaki. Perjalanan cikuray kala itu, sangatt menyisakan banyak cerita, yang pastinya menarik untuk diceritakan dan tidak menarik untuk diulangi kembali, hahaaaaa…….

Udahh ahh, bye… 

Lihat juga: Pendakian Gunung Slamet via Bambangan, Gunung Tertinggi di Jawa Tengah

Walid Hasbi

I am a traveler, writer, singer, motivator, and someone who always wants to greet the world through a beautiful moment in life.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *