Perjalanan Gunung Prau
Gunung yang menurut saya paling indah. Gunung yang selalu membuat rindu untuk bisa mendakinya lagi. Tempat yang sangat romantis setelah Ranu Kumbolo, menurut saya, hahaa…
Pemandangannya sangat memanjakan mata, dari Gn. Prau ini kita bisa melihat puncak Gunung yang lain yang juga indah di lihat. Gn. Prau memiliki ketinggian 2.565 Mdpl, dan dapat didaki melalui 5 jalur pendakian. Gunung Prau merupakan tapal batas antara empat kabupaten yaitu Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo.
Pada kesempatan kali ini, saya akhirnya bisa mendaki Gunung Prau, Gunung yang saya impi-impikan untuk dapat mendakinya dan menikmatinya dengan indah. Saat itu saya berangkat bersama rombongan dari Bandung, kita bebarengan untuk mendaki Gunung Prau via Dwarawati.
Berhubung saat itu lagi musim pandemic, dan trek yang dibuka hanya Dwarawati katanya. Tapi kami pun mendaki dengan mematuhi protocol Kesehatan, dengan membawa salah satu persyaratannya yaitu surat Kesehatan. Kami berangkat dari Bandung jam 11 malam, dan sampai di daerah dieng itu pagi hari.
Kami mulai mendaki pada siang hari selepas shalat dzuhur, ketika itu cuacanya agak lumayan cerah dan panas.
Mendaki Gunung Prau ini tidak begitu ekstrim, dan menurut saya standart dan enak didaki. Gunung yang tidak terlalu tingig namun memiliki keindahan yang sangat luar brasa. Lama pendakian Gunung Prau saat itu kurang lebih 2 jam 30 menit. Kami sampai di puncak selepas waktu ashar. Saat itu angin mulai kencang dan cuaca mulai berkabut juga dingin.
Dari Puncak sini, kami memilih untuk camp di area bawahnya lagi. Tidak jauh dari puncaknya, kami berjalan lagi ke daratan yang lebih bawah yang menurut kami itu aman untuk mendirikan tenda.
Dari sini kita bisa lihat dengan jelas spot sunset yang Indah, melihat pemandangan lampu-lampu yang bersinar di daerah Dieng.
Pemandangan Malam di Gunung Prau
Angin malam ini sangat dingin sekali dan lumayan kencang juga. Di tempat kami mendirikan tenda terlihat pula dengan jelas bulan dan bintang yang menemani malam kami, itu sangat Indah. Saya pun mencoba untuk mengabadikannya.
Dan ini saya tunjukan hasil potret yang saya ambil dengan jelas malam itu. Terlihat bagaimana keindahan bintang-bintang, galaxy di tata surya kala itu. Bagussss bangettt deh pokonya, meskipun ngambil fotonya sambil kedinginan, hahaa
Setelah puas berfoto dengan bintang, saya pun beristirahat dan langsung memasuki tenda karena cuacanya tidak begitu nyaman untuk di nikmati, hahaa…. dingin syekaliii…
Sunrise di Gunung Prau
Saya bergegas untuk Bangun jam 4 subuh, dan segera bersiap-siap untuk shalat terlebih dahulu dan setelah itu pergi ke tempat favorit untuk melihat sunrise yang Indah di spot lain.
Kita bisa menikmati sunrise yang Indah dari sini, melihat pemandangan Gunung terhits yaitu Sindoro Sumbing dan juga gunung-gunung lain yang berada di depan mata. Kita habiskan dengan berfoto-foto dan juga bercengkrama dengan yang lain, sambil menyeduh teh hangat dan juga kopi.
Setelah matahari mulai terik dan jam menunjukan pukul 09.00 WIB, saya dan teman saya yang lain bergegas untuk meninggalkan tempat itu, langsung menuju tenda kami untuk sarapan terlebih dahulu sebelum membereskan tenda dan pulang.
Saya pasti akan selalu merindukan Prau karena keindahannya yang luar biasa yang Tuhan telah berikan. Nanti, jika ada kesempatan lagi, saya ingin kembali kesini, menikmati keindahan dari sini bersama orang yang spesial dalam hidup saya. Semoga Saja, haha…
Mantap Gann infonya,,, terimakasih