Gunung slamet, adalah gunung berapi yang masih aktif yang ada di jawa tengah. Letaknya sendiri berada di antara 5 kabupaten, yaitu kabupaten Brebes, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Tegal.
Pada awalnya, saya tidak pernah membayangkan bisa mencapai puncak tertinggi kedua di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru.
Pendakian Gunung Slamet, adalah pendakian yang sangat menguras tenaga dan juga mental. Gunung yang memiliki ketinggian 4.328mdpl ini ternyata pada akhirnya bisa saya capai dengan selamat, sehat dan pastinya membekal banyak pengalaman tentang kehidupan di atas gunung.
Share Cost
Pada perjalanan kali ini, saya bergabung bersama rombongan pendaki yang lain. Ya.. bisa di bilang, kita share cost pendakian gunung slamet, dengan biaya 280k/orang.
Berangkat dari Bandung 38 orang, dan dibagi menjadi dua travel. Kami memutuskan berangkat pada Jumat malam pukul 23.30 WIB. Pada awalnya sih, rencana kami akan berangkat pada pukul 22.00 WIB, namun ada lain hal dan kendala yang mengakibatkan kita molor 1 jam lebih. Dikarenakan cuaca saat itu juga sedang hujan dari setelah habis isya, jadi banyak teman kami yang juga kejebak hujan dan macet untuk bisa berkumpul di titik point.
2 Hari 1 Malam kita rencanakan untuk pendakian ke Gunung Slamet. Yang pada awalnya kita rencana mulai treking itu pukul 10 pagi, namun jam 10 itu kami baru saja sampai ke tempat basecamp Gunung Slamet. Pada kesempatan kali ini, kami memutuskan pendakian Gunung Slamet akan kita lalui via Bambangan, tepatnya di Kabupaten Purbalingga. Saya sendiri belum pernah kesana, dan ini pertama kalinya saya berada di disana.
Perjalanan dari Bandung
Sekitar 10 jam perjalanan dari Bandung, akhirnya kita sampai di basecamp dan langsung bersiap siap untuk memulai treking. Sebelum itu kami mengurus simaksi pendakian terlebih dahulu, dan mengisi perut kami dengan sepiring nasi dan telur dadar, agar tenaga kami ketika treking bisa bertambah dan setidaknya mengurangi resiko yang terjadi di saat pendakian. Berdasarkan informasi yang saya dapatkan, tiket simaksi per orang itu Rp25.000.
Kebetulan, pendakian saya kali ini sedang berada di masa pandemic, jadi salah satu syarat untuk mendaki ke Gunung Slamet via Bambangan itu yaitu harus melampirkan surat sehat dari pendaki. Sebaiknya, sobat pendaki harus mempersiapkan itu dari tempat daerahnya masing-masing, agar administrasi pada saat simaksi itu tidak terkendala. Dan alhamdulillahnya kami semua diberikan kesehatan dan juga kesempatan untuk bisa melakukan pendakian ke Gunung Slamet pada hari itu.
Setelah simaksi dan persiapan sudah dilakukan, kami semua berdoa dan briefing terlebih dahulu, agar pendakian kali ini berjalan dengan lancar dan tidak banyak kendala saat di perjalanan. Jam 12.30, waktu yang menunjukan awal dimana kita memulai pendakian. Rencananya kami semua akan camp di pos 5. Yaa mudah-mudahan kami akan sampai disana sebelum hari mulai gelap, namun kami semua tidak terlalu optimis saat itu. Ya karena, berdasarkan banyak informasi jangka waktu untuk ke pos 5 itu lumayan memakan waktu 6 jam lebih dari basecamp. Tapi ya kami jalani saja, masalah itu mungkin diperbincangkan lagi saat diperjalanan.
Awal Perjalanan
Oh iya, dalam perjalanannya, kami semua terbagi menjadi beberapa kelompok, jadi kami semua tidak berbarengan 38 orang. Kalau saya, bergabung dengan kelompok yang 12 orang, dan ini semua mengalir sih, bukan berarti kita tidak mau bersama yang lain, namun ada lain hal yang tidak semua dari kita jadi berbarengan dan pencar-pencar, ada yang duluan dan ada juga yang belakangan.
Gunung Slamet Via Bambangan itu semuanya ada 9 pos. Dan kali ini saya akan coba ceritakan perjalanan pendakian saya dari basecamp hingga puncak.
Dari basecamp ke pos ojek itu memakan waktu sekitar 15-20 menit. Kami memulai dari basecamp jam 12.30 WIB dan sampe pos ojek 12.47 WIB. Jadi untuk memulai pendakian itu, kita bisa memilih, untuk mencapai masuk kawasan hutan itu kita bisa menggunakan ojek atau jalan kaki langsung. Kalau menggunakan ojek, itu kita harus banyar Rp15.000, dikarenakan kami cukup banyak jadi kami semua memutuskan untuk tidak menggunakan jasa ojek. Pos ojek ini merupakan awal mula pendaki memasuki kawasan hutan.
Ditengah Perjalanan
Dari pos ojek lanjut ke pos bayangan. Saat itu sampai di pos bayangan jam 13.15 WIB, hanya membutuhkan waktu 28 menit dari pos ojek. Kita istirahat sejenak 15 menit dan menyantap semangka yang segar terlebih dahulu. haha… Lalu kami pun lanjut lagi ke pos 1 dan sampai pada pukul 14.06 WIB, dan hanya membutuhkan waktu sekitar 30-40 menit. Kemudian kami istirahat sejenak 15 menit lagi dan setelah itu melanjutkan kembali ke pos 2. Waktu dari pos 1 ke pos 2 itu kami tempuh sekitar 50-60 menit. Kami sampai di pos 2 itu pukul 15.13 WIB. Dan kembali beristirahat sejenak 15 menit, menyantap kembali hidangan warung yang disediakan warga lokal. Kemudian kami pun lanjut kembali ke pos 3 karena dirasa waktu saat itu sudah mulai sore dan akan menjelang malam.
Saat itu, kami sampai di pos 3 pukul 16.40 sore WIB. Dari pos 2 ke pos 3 itu kami memakan waktu 1 jam lebih. Dan itu sangat melelahkan. Karena hari sudah mulai gelap, lalu kami semua berunding, dan memutuskan untuk bercamp di pos 3, dan saat itu, keadaan pos 3 juga sudah lumayan penuh. Dan berdasarkan informasi yang saya dapat, saat itu jumlah pendaki gunung slamet diperkirakan 400-500an pendaki. Kemungkinan, di pos 5 dan 7 juga sudah penuh, sebagai pos area camp. Kami juga tidak mau ambil resiko, dan kami pun langsung membuka tenda di pos 3, dan bersiap untuk makan malam, hahaa…. kegiatan andalan ketika berada di gunung, yaitu masak memasak, hehe.
Jadi, kami rencananya akan mulai summit pada pukul 01.00 dini hari. Karena kami tau, bahwa perjalanan kami saat ini masih jauh, ada banyak pos lagi yang harus kamu lewati.
Menuju Puncak
Ketika dini hari tiba, sekitar pukul 00.30 kami pun terbangun dan bersiap-siap terlebih dahulu untuk menyiapkan tenaga untuk persiapan summit. Beruntung pada kali ini, kami tidak membawa tas cerir ke puncak, jadi beban yang kami bawa cukup lumayan ringan, dan mudah-mudahan itu berefek pada penghematan tenaga kami saat pendakian menuju puncak, ya meskipun butuh 6 pos lagi yang harus kami lewati, hahaa… tapi tetap semangattt.
Kami memulai summit dari pos 3 itu pukul 01.10. Dan langsung menuju pos 4, yang katanya lumayannn… hmmm… gitu lah yaa, yang tau tau aja. Udah banyak juga ko info yang ga enaknya mengenai pos 4 ini, hehee.. Nah kami sampai di pos 4 itu pukul 01.36 WIB, sekitar 26 menit kita sampai di pos 4, dan tidak berlama-lama di pos itu, haha… karena suasana nya yang sudah mulai beda, haha… kita lanjut kembali ke pos 5, hanya dibutuhkan waktu sekitar 15-20 menit, sudah sampai di pos 5 pada pukul 01.55 WIB. Kita istirahat sejenak 15 menit. Dan memutuskan lanjut kembali ke pos selanjutnya. Hanya 10 menit saja jarak antara pos 5 dan 6, dan lanjut lagi ke pos 7 dibutuhkan waktu sekitar 15 menit. Lalu kami pun sampai di pos 8 pukul 02.50, hanya sekitar 10 menit dari pos 7.
Perjalanan kami sangat singkat sekali dari pos 3 ke pos 8 hanya membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam. Mungkin karena beban kami yang berkurang, hanya bawa badan saja. Dan kami pun istirahat dan ngopi sejenak sambil menghangatkan badan. Sekitar 30 menit kami duduk dan berbincang, kemudian kami memulai kembali pendakian ke pos 9 pada pukul 03.30. Hanya 10 menit saja, kami sudah sampai ke pos 9 Plawangan, yaitu batas vegetasi. Disana lah kami summit yang benar-benar harus melewati bebatuan yang dilihatnya saja bikin males. hahaa… tapi ya seruu sih kalau diceritain.
Puncak Slamet
Dari balik awan sudah terlihat pancaran-pancaran cahaya yang indah di kala hari menuju pagi, kehidupan yang mulai akan beraktivitas pada siang harinya. Saya yang tegap berdiri menatap langit, yang diselimuti angin yang dingin namun menyegarkan, sangat indah melihat ciptaan Tuhan yang sungguh amat luar biasa indahnya. Melihat awan-awan itu berdampingan, dan saat itu kami pun sampai di puncak tertinggi Jawa Tengah, Gunung Slamet.
Baca juga: Pendakian Gunung Cikuray via Bayongbong